siska nurfadila

siska nurfadila

Sabtu, 28 Januari 2012

DIARE


Diare
1.      Jelaskan klasifikasi diare dehidrasi ?
a.       Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
b.      Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.
c.       Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.
2.      Jelaskan patofisiologi terjadinya diare?
a.     a  Gangguan osmotic
Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang usus mengeluarkannya (diare).
b.      Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang usus untuk mengeluarkannya.
c.       Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan. Atau peristaltik yang menurun menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan peradangan pada rongga usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga terjadilah diare.
3.      Klasifikasikan data obyektif dan subyektif pada kasus tersebut diatas?
Data Obyektif
Data subyektif
BP = 100/70 mmHg
N = 104 x/m, lemah
P = 24 x/m, dangkal
S = 37, 5 0C/ axilla
Klien Tampak :
a.       Tampak pucat, 
b.      Lemah, 
c.       turgor buruk,
d.      kulit kering,
e.       bibir pecah-pecah, 
f.       nyeri tekan abdomen,
g.      mata tampak cekung.
Tn X mengatakan muntah sebanyak 3x dan BAB dengan konsistensi encer lebih dari 4 kali sejak tadi pagi
mual,
tidak nafsu makan
kepala pusing.

4.      Sebutkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus?
a.       Diare b/d imflamasi, iritasi dan malabsorpsi usus, adanya toksin dan penyempitan segemental usus
b.      Resiko kurang volume cairan  b/d diare berat, muntah,  status hipermetabolik dan pemasukan terbatas.
c.       Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ganguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik
d.      Nyeri b/d Hiperperistaltik,diare lama, iritasi kulit/jaringan, ekskoriasi fisura perirektal, distensi abdomen/kram perut
e.       Kurang pengetahun orang tua (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis kebutuhan pengobatan b/d kesalahan interpretasi informasi, kurang mengingat dan tidak mengenal sumber informasi
f.       Activity intolerance b/d kelemahan
g.      Cemas b/d kondisi kesehatannya
5.      Buatkan rencana asuhan keperawatan setiap diagnose yang mungkin di temukan?
1.        Diare b/d imflamasi, iritasi dan malabsorpsi usus, adanya toksin dan penyempitan segemental usus
           Intervensi :
a.       Observasi dan catat ferkuensi defakasi, karekteristik, jumlah dan faktor pencetus.
b.      Tingkatkan tirah baring, berikan alat-alat disamping tempat tidur.
c.       Buang feses dengan cepat dan berikan pengharum ruangan.
d.      Identifikasi makanan/cairan yang mencetuskan diare.
e.       Observasi demam, takhikardi, lethargi, leukositosis/leukopeni, penurunan protein serum, ansietas dan kelesuan.
            2.   Resiko kurang volume cairan  b/d Kehilangan banyak melalui rute normal (diare berat, muntah), status hipermetabolik dan pemasukan terbatas.
                  Intervensi :
a.       Awasi masukan dan haluaran urine, karakter dan jumlah feces, perkirakan IWL dan hitung SWL.
b.      Observasi TTV.
c.       Observasi adanya kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit, prngisisan kapiler lambat.
d.      Ukur BB tiap hari.
e.       Pertahankan pembatasan peroral, tirah baring dan hindari kerja.
f.       Catat kelemahan otot umum dan disritmia jantung
                     3.   Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ganguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik, secara medik masukan
                  Intervensi :
a.       Timbang BB setiap hari atau sesuai indikasi.
b.      Dorong tirah baring dan/atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut.
c.       Anjurkan istirahat sebelum makan.
d.      Berikan kebersihan mulut terutama sebelum makan.
e.       Ciptakan lingkungan yang nyaman.
f.       Batasi makanan yang dapat menyebabkan kram abdomen, flatus.
g.      Dorong klien untuk menyatakan perasaan masalah mulai makanan/diet.
                                                                       
            4.   Nyeri b/d Hiperperistaltik,diare lama, iritasi kulit/jaringan, ekskoriasi fisura perirektal
                  Intervensi :
a.       Dorong klien/keluarga untuk melaporkan nyeri yang dialami oleh klien.
b.      Observasi laporan kram abdomen atau nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas (skala 0 – 10), selidiki dan laporkan perubahan karakteristik nyeri.
c.       Amati adanya petunjuk nonverbal , selidiki perbedaan petunjuk verbal dan nonverbal.
d.      Kaji ulang faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya/menghilangnya nyeri.
e.       Berikan tindakan nyaman seperti pijatan punggung, ubah posisi dan aktifitas senggang.
f.       Observasi/catat adanya distensi abdomen dan TTV.
  5.   Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan
      Intervensi :
a.       Amati petunjuk perilaku mis : gelisah, peka rangsang, menolak, kurang kontak mata, perilaku menarik perhatian.
b.      Dorong orang tua untuk mengeksplorasi perasaan dan berikan umpan balik.
c.       Berikan informasi nyata/akurat tentang apa yang dilakukan mis : tirah baring,
d.      Berikan lingkungan tenang dan istitahat.
e.       Dorong orang tua untuk menyatakan perhatian, perilaku perhatian.
f.       Bantu orang tua untuk mengidentifikasi/memerlukan perilaku koping yang digunakan pada masa lalu.
g.      Bantu orang tua belajar mekanisme koping baru mis : teknik mengatasi stress, keterampilan organisasi.
            6.   Kurang pengetahun orang tua (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis kebutuhan pengobatan b/d kesalahan interpretasi informasi, kurang mengingat dan tidak mengenal sumber informasi  
                  Intervensi :
a.       Kaji persepsi orang tua tentang proses penyakit yang diderita anaknya.
b.      Jelaskan tentang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor penyebab.
c.       Dorong orang tua untuk mengajukan pertanyaan.
d.      Jelaskan tentang obat yang diberikan, tujuan, frekuensi, dosis dan kemungkinan efek samping.
e.       Tekankan pentingnya perawatan kulit mis : teknik cuci tangan dengan baik dan perawatan perineal yang baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar