Diare
1. Jelaskan
klasifikasi diare dehidrasi ?
a. Dehidrasi ringan
: dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang hilang kurang
dari 50 ml/kgBB.
b. Dehidrasi sedang :
dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari
50 – 90 ml/kgBB.
c. Dehidrasi berat
: dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan yang hilang
sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.
2. Jelaskan
patofisiologi terjadinya diare?
a. a Gangguan osmotic
Makanan
atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,
hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang usus
mengeluarkannya (diare).
b. Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang usus untuk mengeluarkannya.
c.
Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik
menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan. Atau
peristaltik yang menurun menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan
peradangan pada rongga usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal
ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga terjadilah diare.
3. Klasifikasikan
data obyektif dan subyektif pada kasus tersebut diatas?
Data Obyektif
|
Data subyektif
|
BP =
100/70 mmHg
N =
104 x/m, lemah
P =
24 x/m, dangkal
S =
37, 5 0C/ axilla
Klien Tampak :
a. Tampak
pucat,
b. Lemah,
c. turgor
buruk,
d. kulit
kering,
e. bibir
pecah-pecah,
f. nyeri
tekan abdomen,
g. mata
tampak cekung.
|
Tn X mengatakan
muntah sebanyak 3x dan BAB dengan konsistensi encer lebih dari 4 kali sejak
tadi pagi
mual,
tidak nafsu makan
kepala pusing.
|
4. Sebutkan
diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus?
a.
Diare b/d
imflamasi, iritasi dan malabsorpsi usus, adanya toksin dan penyempitan
segemental usus
b.
Resiko kurang volume cairan b/d
diare berat, muntah, status
hipermetabolik dan pemasukan terbatas.
c.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ganguan absorbsi nutrien,
status hipermetabolik
d.
Nyeri b/d Hiperperistaltik,diare lama, iritasi kulit/jaringan,
ekskoriasi fisura perirektal, distensi
abdomen/kram perut
e.
Kurang pengetahun orang tua (kebutuhan belajar) tentang kondisi,
prognosis kebutuhan pengobatan b/d kesalahan interpretasi informasi, kurang
mengingat dan tidak mengenal sumber informasi
f.
Activity
intolerance b/d kelemahan
g.
Cemas b/d
kondisi kesehatannya
5. Buatkan
rencana asuhan keperawatan setiap diagnose yang mungkin di temukan?
1. Diare
b/d imflamasi, iritasi dan malabsorpsi usus, adanya toksin dan penyempitan
segemental usus
Intervensi :
a. Observasi
dan catat ferkuensi defakasi, karekteristik, jumlah dan faktor pencetus.
b. Tingkatkan
tirah baring, berikan alat-alat disamping tempat tidur.
c. Buang
feses dengan cepat dan berikan pengharum ruangan.
d. Identifikasi
makanan/cairan yang mencetuskan diare.
e. Observasi
demam, takhikardi, lethargi, leukositosis/leukopeni, penurunan protein serum,
ansietas dan kelesuan.
2. Resiko
kurang volume cairan b/d Kehilangan
banyak melalui rute normal (diare berat, muntah), status hipermetabolik dan
pemasukan terbatas.
Intervensi
:
a. Awasi
masukan dan haluaran urine, karakter dan jumlah feces, perkirakan IWL dan
hitung SWL.
b. Observasi
TTV.
c. Observasi
adanya kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit,
prngisisan kapiler lambat.
d. Ukur
BB tiap hari.
e. Pertahankan
pembatasan peroral, tirah baring dan hindari kerja.
f. Catat
kelemahan otot umum dan disritmia jantung
3. Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d ganguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik, secara
medik masukan
Intervensi :
a. Timbang
BB setiap hari atau sesuai indikasi.
b. Dorong
tirah baring dan/atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut.
c. Anjurkan
istirahat sebelum makan.
d. Berikan
kebersihan mulut terutama sebelum makan.
e. Ciptakan
lingkungan yang nyaman.
f. Batasi
makanan yang dapat menyebabkan kram abdomen, flatus.
g. Dorong
klien untuk menyatakan perasaan masalah mulai makanan/diet.
4. Nyeri b/d Hiperperistaltik,diare lama, iritasi kulit/jaringan,
ekskoriasi fisura perirektal
Intervensi
:
a. Dorong
klien/keluarga untuk melaporkan nyeri yang dialami oleh klien.
b. Observasi
laporan kram abdomen atau nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas (skala 0 –
10), selidiki dan laporkan perubahan karakteristik nyeri.
c. Amati
adanya petunjuk nonverbal , selidiki perbedaan petunjuk verbal dan nonverbal.
d. Kaji
ulang faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya/menghilangnya nyeri.
e. Berikan
tindakan nyaman seperti pijatan punggung, ubah posisi dan aktifitas senggang.
f. Observasi/catat
adanya distensi abdomen dan TTV.
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan
Intervensi
:
a. Amati
petunjuk perilaku mis : gelisah, peka rangsang, menolak, kurang kontak mata,
perilaku menarik perhatian.
b. Dorong
orang tua untuk mengeksplorasi perasaan dan berikan umpan balik.
c. Berikan
informasi nyata/akurat tentang apa yang dilakukan mis : tirah baring,
d. Berikan
lingkungan tenang dan istitahat.
e. Dorong
orang tua untuk menyatakan perhatian, perilaku perhatian.
f. Bantu
orang tua untuk mengidentifikasi/memerlukan perilaku koping yang digunakan pada
masa lalu.
g. Bantu
orang tua belajar mekanisme koping baru mis : teknik mengatasi stress,
keterampilan organisasi.
6. Kurang
pengetahun orang tua (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis kebutuhan
pengobatan b/d kesalahan interpretasi informasi, kurang mengingat dan tidak
mengenal sumber informasi
Intervensi :
a. Kaji
persepsi orang tua tentang proses penyakit yang diderita anaknya.
b. Jelaskan
tentang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang menimbulkan gejala
dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor penyebab.
c. Dorong
orang tua untuk mengajukan pertanyaan.
d. Jelaskan
tentang obat yang diberikan, tujuan, frekuensi, dosis dan kemungkinan efek
samping.
e. Tekankan
pentingnya perawatan kulit mis : teknik cuci tangan dengan baik dan perawatan
perineal yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar