SUPPORTING DEVICES
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IKD 1 (supporting devices).
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar bisa mengetahui tentang Supporting Devices. Kita sebagai seorang perawat juga perlu memperhatikan setiap perkembangan yang ada agar langkah yang kita lakukan sebagai perawat profesional dapat tercapai dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan semangatnya kepada kami.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dapat memberikan motivasi bagi kami dalam pembuatan makalah berikutnya.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar bisa mengetahui tentang Supporting Devices. Kita sebagai seorang perawat juga perlu memperhatikan setiap perkembangan yang ada agar langkah yang kita lakukan sebagai perawat profesional dapat tercapai dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan semangatnya kepada kami.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dapat memberikan motivasi bagi kami dalam pembuatan makalah berikutnya.
Makassar,
19 Desember
2011
Kelompok
IV
i
DAFTAR ISI
Judul
Nama Anggota Kelompok II
Kata
Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
a. Latar
Belakang...................................................................................... 1
b. Tujuan
Penulisan................................................................................... 1
c. Manfaat
Penulisan................................................................................. 1
BAB II Pembahasan
a.
Pengertian Supporting Device……....................................................... 2
b.
Klasifikasi Supporting Device............................................................... 2
c. Fungsih Supporting Device.................................................................... 4
d.
Dampak Negatif SupportingDevices....................................................... 5
BAB III Penutup
a. Kesimpulan............................................................................................ 9
b. Saran..................................................................................................... 9
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 10
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Jika zaman dahulu
perawat hanya melakukan aktivitas fungsional tanpa mengetahui justifikasi dari
tindakan yang dilakukan, lain halnya dengan kemajuan ilmu keperawatan yang
berkembang sekarang ini. Perawat mulai meningkatkan kemampuan untuk berfikir
kritis terkait tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
kondisi dan penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Salah satu bukti
kemajuan teknologi yang membantu tugas perawat adalah dengan digunakannya handheld device.
B.
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini
bertujuan :
1.
Mengetahui pengertian Supporting
Devices.
2.
Mengetahui klasifikasi Supporting
Devices.
3.
Mengetahui fungsi Supporting Devices.
4.
Mengetahui Dampak Negatif
Supporting Devices.
C.
Manfaat Penulisan
Mengacu pada tujuan
penulisan, maka manfaat penulisan dari makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian Supporting Devices.
2. Dapat mengetahui klasifikasi Supporting Devices.
3. Dapat mengetahui fungsi Supporting Devices.
4. Dapat mengetahui Dampak Negatif
Supporting Devices.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Supporting Devices
Supporting Devices adalah
perangkat tambahan atau pendukung. Jika di tinjau dari segi keperawatan, maka
dapat kita simpulkan kalau supporting devices itu adalah perangkat tambahan
yang digunakan dalam dunia kesehatan pada para perawat dalam melakukan praktek.
2.
Klasifikasi Supporting Devices
Adapun klasifikasi
Supporting Devices, yaitu:
·
Alat
Bantu
Teknologi
medis yang canggih merupakan alat atau perkakas untuk para dokter, dan alat
bantu akan mengurangi beban perawat. Kemajuan dalam layanan medis, termasuk
alat medis dengan sistem komputerisasi yang canggih, melindungi jiwa banyak
orang. Produk THK memenuhi standar realibilitas tertinggi yang diperlukan untuk
alat medis.
·
Peralatan Sinar X
Pemandu
LM dan Cincin Roller Lintang kami digunakan untuk pergerakan reseptor sinar X.
Ini memungkinkan mesin sinar X untuk menggerakkan unit transmiter dan penerima
sinar ke arah manapun dan mengambil gambar dari sudut manapun, tanpa bergantung
pada posisi pasien. Saat produk THK digunakan, getaran dan suara mesin juga
dikurangi sehingga menghilangkan kekhawatiran pasien. sinar X yang mampu melakukan penetrasi kedalam tubuh
pasien.
·
Peralatan analisis otomatis hematologikal
Splina
Bola dapat menekan getaran di ujung injektor saat dihentikan, dan mur perubah
sekrup geser memungkinkan terciptanya mekanisme pengumpanan dengan kecepatan
tinggi dan sangat mulus.
·
Pemindai CT sinar X medis
Pemindai
CT sinar X merupakan perangkat tunggal yang memindai keseluruhan tubuh pasien
dan terdiri dari pemindai CT (Computed Tomography/Tomografi Komputer) dan
peralatan angiografi. Pada perangkat ini, Pemandu LM THK digunakan di bagian
gerakan longitudinal yang menggerakkan pasien yang terbaring di tempat tidur
selama proses pemindaian. Karena pemandu tersebut dapat mengurangi getaran dan
suara selama gerakan sistem, komponen ini dapat menghilangkan kekhawatiran
pasien.
·
Fasilitas mandi dengan penopang kursi roda
elektrik
Splina
Bola kami digunakan dalam fasilitas mandi dengan pengangkat (lift) bertenaga
listrik. Menggunakan poros splina sebagai batang angkat memungkinkan desain
fasilitas yang kompak.
·
Robot pendukung pembedahan
Selama
pengobatan tulang, dokter menggunakan tekanan berat untuk mengembalikan posisi
tulang. Dosis radiasi yang diserap selama radiografi juga menimbulkan masalah.
Untuk mengatasi ini, robot pendukung pembedahan telah dikembangkan. Dengan
menggunakan pemandu LM dan aktuator dari THK.
·
Handheld
Handheld
adalah suatu alat yang
membantu perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada klien, melalui
pengumpulan data, berkomunikasi dengan pasien, berkonsultasi dengan sesama
perawat maupun tenaga medis, mencari literatur terkait interaksi obat dan
infus, sampai menganalisis hasil laboratorium. Handheld
yang digunakan dalam keperawatan disebut Personal
Digital Assistants (PDAs).
·
Handheld Device
Handheld
Device adalah
mempermudah perawat untuk mengakses sumber-sumber klinik, pasien dan sejawat
melalui suara serta pesan teks, serta mempermudah akses ke jaringan informasi
sehingga penentuan keputusan secara desentralisasi dapat dilakukan yang akan
meningkatkan otonomi perawat.
·
Wireless Communication
Wireless
Communication
juga memudahkan perawat untuk memperoleh hasil pemeriksaan laboratorium pasien
atau melakukan perubahan pesanan ke laboratorium, ketika masih berada di kamar
pasien tanpa harus kembali ke ruang perawat terlebih dahulu
3.
Fungsi Klasifikasi Supporting Devices
·
Fungsi
Sinar X yaitu untuk melihat kondisi tulang serta organ tubuh tanpa melakukan
pembedahan pada tubuh pasien.
·
Fungsi
analisis otomatis hematologikal yaitu untuk transportasi
vertikal injektor reagen dalam peralatan tes hematologikal.
·
Fungsi
CT sinar X medis yaitu untuk diagnosis sistem sirkulasi.
·
Fungsi
penopang kursi roda elektrik yaitu dalam fasilitas mandi dengan pengangkat (lift) bertenaga listrik.
·
Fungsi
Robot pendukung pembedahan yaitu robot pendukung pembedahan dapat
menjadi alat yang berdaya guna tinggi, dan juga membuat proxide ini menjadi
kompak untuk mendapatkan tingkat akurasi tinggi selama pembedahan, sehingga
mampu mensimulasi gerakan dokter yang dapat diandalkan.
·
Fungsi
Handheld yaitu mulai
meningkatkan kemampuan untuk berfikir kritis terkait tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien sesuai dengan kondisi dan penyakit yang diderita oleh pasien
tersebut.
·
Fungsi
Handheld Device yaitu Handheld
device digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien melalui
kemampuan mengakses informasi, mempermudah penghitungan, dan memperlancar
komunikasi.
·
Fungsi
Wireless Communication yaitu untuk
memperoleh hasil pemeriksaan laboratorium pasien atau melakukan perubahan
pesanan ke laboratorium.
4.
Dampak Negatif
Supporting Devices
·
Sinar X
Terlepas
dari peranan Sinar X dalam menunjang informasi diagnosis klinis, Sinar X
ternyata memiliki sisi yang sangat perlu diperhatikan secara khusus,
yaitu berkaitan dengan efek negatif yang ditimbulkan.
Perlu
diketahui bahwa Sinar X dengan karakteristiknya memiliki energi minimal sebesar
1 KeV = 1000 eV. Energi sebesar ini jika berinteraksi dengan tubuh manusia
tentunya dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif.
Ada
beberapa kemungkinan peristiwa yang dapat terjadi, ketika Sinar X berinteraksi
dengan materi (tubuh manusia) dari sudut pandang mikroskopis, yaitu hamburan
Compton, hamburan Fotolistrik dan hamburan Pair Production. Hamburan
Compton terjadi karena Sinar X berinteraksi dengan elektron yang terletak
pada lintasan terluar, yang selanjutnya elektron ini akan terlempar keluar dari
atom.
Efek
hamburan Compton umumnya terjadi pada rentang energi sekitar 26 keV (kilo
elektron volt) untuk diagnostik. Hamburan fotolistrik terjadi ketika Sinar X
berinteraksi dengan atom materi dan melemparkan salah satu elektron sehingga
mengakibatkan elektron lainnya, bergerak menuju lintasan yang kehilangan
elektron sambil melepaskan energinya.
Hamburan
ini juga dapat terjadi pada energi untuk diagnostik. Sedangkan hamburan pair
production jarang sekali terjadi di bidang imaging diagnostik karena
membutuhkan energi Sinar X yang sangat besar 1,02 MeV (mega elektron volt).
Walaupun sudut pandang ini hanya dilihat secara mikroskopis, secara makroskopis
dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan atom materi dan menimbulkan kelainan
pada sel tubuh manusia.
Ini
perlu kehati-hatian dan pemilihan yang tepat dalam penggunaannya di bidang
medis. Walaupun secara empiris pasien yang diberikan Sinar X pada level
diagnostik medis di rumah sakit tidak mengalami gejala ataupun tanda-tanda
kerusakan jaringan. Namun gejala kelainan pada tubuh manusia akan muncul jika
diberikan Sinar X secara berlebihan. Oleh karena itu paparan radiasi medis
(diagnostik imaging) yang mengenai tubuh pasien diharapkan sesuai dengan
kebutuhan. Sedangkan kebutuhan dalam imaging adalah kualitas citra yang mampu
menunjang diagnosis klinis yang diderita pasien dengan tidak memberikan paparan
radiasi yang berlebihan atau tidak dibutuhkan kepada tubuh pasien.
· CT Scan
Ternyata radiasi alat-alat tersebut dalam waktu lama bisa
meningkatkan risiko terserang penyakit leukemia.
Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang tergantung pada
dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan
menimbulkan defek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat
adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif
terhadap sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat,
dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis
tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau
cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada
usia dewasa.
Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan
radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan
sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu,harus dihindari. Wanita yang melalui
pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara
kepada dokternya.
CT
Scan memang bisa memberikan hasil tes medis secara cepat dan rinci. Beberapa
penyakit pada anak seperti radang paru atau patah tulang juga membutuhkan
alat-alat pemindai kesehatan untuk diagnosis yang lebih akurat.
Tetapi
para ahli juga mengingatkan bahaya terselubung yang mungkin timbul. Pada
anak-anak, paparan sinar-X tiga kali atau lebih akan meningkatkan ancaman
leukimia. "Menghindari atau mengurangi paparan radiasi sangat
penting," kata Patricia Buffler, dari Univesitas Berkeleys School of
Public Health, Amerika.
Dalam
penelitiannya, ia mengamati catatan medis 711 anak berusia maksimal 14 tahun
yang didiagnosa leukimia limfoid akut di California antara tahun 1995-2008. Ia
membandingkannya dengan data anak yang tidak menderita leukimia.
Secara
umum peningkatan risiko leukimia pada anak memang tidak terlalu besar. Dari
100.000 anak, ada 4 yang terkena leukimia. Namun, meski kasus kankernya kecil,
tetap saja risikonya ada. Buffler menjelaskan, radiasi yang terdapat dalam
sinar-X membuat sel-sel dalam tubuh bermutasi dan menciptakan kanker. CT-Scan
yang belakangan ini sangat populer memiliki tingkat radiasi yang lebih tinggi.
Pemajanan
medan elektromagnet yang terlalu sering diduga meningkatkan risiko kanker.
Demikian studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah New England
Journal of Medicine.
Kesimpulan
tersebut didapat berdasarkan survei terhadap 950.000 pasien. Hampir 70 persen
pasien pernah mengalami sekurangnya satu kali prosedur pencitraan yang membuat
mereka terpajan. Dalam waktu tiga tahun selanjutnya, diketahui mereka menderita
kanker.
·
Robot pendukung pembedahan
Robot laba-laba ini diharapkan dapat berjalan
sepanjang lintasan DNA. Dengan menggunakan alur yang sesuai dengan urutan,
robot dapat dibuat untuk berjalan, berbelok ke kiri atau kanan sesuai alur
untaian DNA. Tubuh robot ini terdiri dari protein yang biasa disebut
streptavidin. Melekat padanya kaki tiga 'enzimatik DNA' untai tunggal yang
mengikat dan kaki keempatnya adalah untaian yang membawa laba-laba ke titik
awal.
"Setelah robot dilepaskan dari pemicu,
maka ia akan mengikat kemudian memotong untaian DNA," ujar Milan
Stojanovic selaku ketua tim proyek. Setelah untaian dipotong, kaki robot mulai
meraih jalur dan mencocokan DNA. dengan ini, robot dipandu ke jalur yang
ditetapkan oleh peneliti.
Untuk melihat robot ini bergerak, para peneliti
menggunakan mikroskop kekuatan atom. Robot ini bisa mencatat tanda-tanda
penyakit pada permukaan sel, menentukan sel itu adalah kanker, menghancurkan
sel kanker bahkan robot itu bisa memberikan senyawa untuk membunuhnya. Rupanya
'DNA berjalan' ini sudah dikembangkan sejak dulu, namun mereka tak pernah
mencapai prestasi seperti saat ini. "Robot itu bisa berjalan hingga 100
nanometer atau sekitar 50 langkah," ungkap Profesor Yan asal Arizona State
University.
"Ini pertama kalinya sistem mesin nano
digunakan untuk melakukan operasi. Sebuah kemajuan penting dalam evolusi
teknologi DNA," kata Lloyd Smith dari University of Wisconsin, Madison.
Hampir 6 miliar poundsterling diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan
produk nano di seluruh dunia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
· Supporting Devices adalah perangkat
tambahan atau pendukung. Jika di tinjau dari segi keperawatan, maka dapat kita
simpulkan kalau supporting devices itu adalah perangkat tambahan yang digunakan
dalam dunia kesehatan pada para perawat dalam melakukan praktek.
·
Klasifikasi
Supporting Devices
terbagi atas Peralatan Sinar X, Peralatan analisis
otomatis hematological, Pemindai CT sinar X medis, Fasilitas mandi dengan
penopang kursi roda elektrik, Robot pendukung pembedahan, Handheld Device, Wireless Communication.
·
Setiap Klasifikasi Supporting
Devices memiliki fungsih masing-masing
yang saling menguntungkan dalam dunia keperawatan.
·
Klasifikasi
Supporting Devices juga memiliki dampak yang negatif.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan-kekurangan baik dari bentuk maupun isinya, maka dari
itu penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh
mana pembaca mempelajari tentang Supporting Devices dan semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala
ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar