siska nurfadila

siska nurfadila

Selasa, 17 Januari 2012

ANATOMI KULIT


ANATOMI KULIT
Pertanyaan:
1.      Deskripsikan susunan atau lapisan kulit pada manusia!
2.      Diskusikan fungih kulit secara umum
3.      Diskusikan proses terjadinya jerawat!
4.      Diskusikan terjadinya penuaan dini!
5.      Sebutkan kelenjar kelenjar yang terdapat pada kulit!

Jawaban:
1.      Struktur Kulit

a. Epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari epitel squamosa, dan tidak mengandung pembuluh darah. Lapisan ini terdiri atas lima lapisan yaitu:
1) Stratum Korneum
2) Stratum Lusidum
3) Stratum Granulosum
4) Stratum Spinosum
5) Stratum Basale
Stratum spinosum dan basale keduanya disebut dengan stratum germinatifum karena menghasilkan sel-sel baru. Selain di telapak tangan dan kaki, lapisan epidermis biasanya hanya terdapat stratum korneum dan germinatifum.
1) Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan tipis dari sel-sel mati, mengandung soft keratin untuk mempertahankan elastisitas kulit dan melindungi lapisan dibawahnya dari udara dan kekeringan. Normalnya lapisan ini mengalami abrasi setiap harinya.
2) Stratum Lusidum
Lapisan ini tembus cahaya, terdiri dari sel-sel mati, mengandung eleidin (protein peralihan antara soft keratin dengan keratohyaline), hanya tampak di telapak tangan dan kaki. Lapisan ini berperan dalam melindungi kulit dari sinar Ultra Violet.

3) Stratum granulosum
Stratum granulosum m engandung granula keratohyalin yang merupakan awal awal proses keratinisasi dan berkaitan dengan proses kematian sel.
4) Startum Spinosum
Stratum spinosum terdiri dari sel polihedral (banyak sisi) , sel-sel saling berikatan dan mengunci. Pada lapisan ini terjadi proses sintesis protein secara aktif dan pembentukan sel-sel baru dan didorong ke permukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum
5) Stratum Basale
Lapisan ini berbatasan dengan lapisan dermis, biasanya terdapat sel kolumnar/sel kuboid dan pada lapisan ini terjadi produksi sel-sel baru.



b. Dermis
Lapisan dermis merupakan bagian tersbesar dari komposisi kulit, merupakan lapisan yang kuat dan memiliki jaringan ikat yang fleksibel yang mengandung serabut kolagen. Retikular dan serabut-serabut elastis. Serabut kolagen dibentuk dari protein kolagen yang sangat tipis. Serabut retukular, merupakan serabut paling tipis sebagai jaringan penyokong. Serabut elastis menjadikan kulit lebih fleksibel. Kebanyakan sel pada dermis adalah fibroblast, sel lemak dan makrofag Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, ujung syaraf, folikel rambut dan kelenjar-kelenjar. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan papila dan lapisan retikular.
1) Lapisan Papila
Lapisan papila hampir tidak mengandung jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang tipis. Lapisan ini dikenal dengan lapisan subepitel karena dibawah lapisan epitel epidermis. Lapisan ini disebut juga lapisan papila karena terdapat papila (kecil, seperti jari-jari) yang berikatan dengan epidermis. Kebanyakan papila mengandung kapiler untuk memberi nutrisi pada epidermis. Pada lapisan ini pula terdapat ujung-ujung syaraf husus (meissner untuk sentuhan). Papila dengan serabut dobel ditelapak tangan dan kaki membentuk sidik jari.
2) Lapisan retikular
Lapisan retikuler terdiri dari jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang kasar dan berkas serabut yang saling bersilangan membentuk seperti jaring. Garis-garis serabut tersebut membentuk Cleavage yang penting dalam proses pembedahan. Sayatan bedah yang memotong garis cleavage lebih sulit sembuh daripada yang paralel dengan garis ini.
Lapisan reticular sangat banyak mengandung pembuluh darah, syaraf, ujung-ujung syaraf bebas, sel-sel adiposa(lemak), kelenjar minyak dan akar rambut, reseptor untuk tekanan dalam. Bagian terbawah lapisan ini mengandung serabut otot polos (hususnya di genital dan putting susu) dan folikel rambut.

c. Hipodermis/Subkutan
Lapisan hypodermis atau lapisan subkutan terdiri dari jaringan adipose, banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel rambut. Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan ini tidak jelas.

Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang, pada bagian yan melapisi otot atau tulang mengandung anyaman serabut yang kuat. Pada area tertentu yng berfungsi sebagai bantalan (payudara dan tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis. Distribusi lemak pada lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama pada wanita.
2.       Kulit memiliki beberapa fungsi:
·         Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
·         Sebagai alat peraba.
·         Sebagai pelindung organ dibawahnya.
·         Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
·         Pengatur suhu tubuh.
·         Tempat menimbun lemak.
3.      Penyebab paling utama tumbuhnya jerawat adalah adanya masalah dalam gula darah di tubuh kita, terjadinya ketidak seimbangan antara hormon dan inflamasi. Maka akan mengakibatkan organ kulit kita memproduksi sebum secara berlebihan serta memicu terjadinya penyumbatan pada pori-pori. Banyak para ahli menyebut jerawat sebagai diabetes kulit, kenapa demikian? karena proses terjadinya jerawat berhubungan dengan gula darah. Sedangkan inflamasi mengakibatkan pembengkakan pada permukaan kulitsehingga memerah dan terasa nyeri.
Tahap 1
Ini adalah tahapan awal dari jerawat yang biasanya dimulai dengan adanya komedo (whitehead). Terlihat beberapa bintik putih di wajah terutama di ujung hidung, sudut hidung dan bawah bibir. Kondisi ini tidak menyebabkan peradangan, tapi beberapa hari kemudian akan timbul titik hitam di daerah tersebut. Jika seseorang menghilangkannya dengan cara tidak steril, maka akan ada kesempatan bagi jerawat untuk berkembang lebih lanjut.

Tahap 2
Pada tahap ini akan terlihat peradangan ringan yang biasanya disertai dengan papula. Papula adalah lesi (luka) kulit yang sedikit membesar tapi dalam ukuran kecil dan padat. Kondisi ini juga dikenal dengan jerawat ringan, jika bisa diberikan pengobatan yang baik maka bisa mengendalikan jerawat.

Tahap 3
Dalam tahap ini papula pada kulit sudah mulai berkembang dan terlihat meradang. Pengobatan ini biasanya harus membutuhkan bantuan medis.

Tahap 4
Jerawat yang muncul sudah berubah menjadi pastules. Pada dasarnya pastules ini berisi nanah, terlihat meradang dan ada semacam tip putih. Jika sudah mencapai tahap ini, sebaiknya jerawat tidak dipencet sembarangan.

Tahap 5
Jika masalah kulit ini tidak terkendali, maka bisa memasuki tahap yang parah. Gumpalan (nodule) akan mulai muncul pada tahap ini. Pastules yang ada lebih berkembang di wajah yang berisi nanah, sel-sel kulit mati, sel darah putih, bakteri dan sebum. Gumpalan yang meradang ini bisa meluas ke bagian kulit yang lebih dalam dan menyebabkan rasa sakit. Jika sudah mencapai kulit yang dalam, maka bisa menyebabkan parut.

Tahap 6
Pada tahap ini kulit akan terlihat memerah dan darah bisa muncul dari jerawat ini jika timbul luka. Tahap ini mengakibatkan infeksi dan meningkatkan potensi jerawat berikutnya.

Tahap 7
Dalam tahap ini penggunaan obat diperlukan untuk membantu membersihkan semua gumpalan (bintil) dan jerawat yang mengandung nanah. Sebaiknya pengobatan ini dilakukan oleh seorang dermatolog agar jerawat lebih terkendali dan tidak berkembang lebih lanjut.

Tahap 8
Kondisi ini adalah salah satu tahapan penyembuhan jerawat yang mana seseorang bisa melihat bekas luka atau titik bekas jerawat. Untuk menghilangkannya diperlukan perawatan khusus terhadap bekas luka jerawat untuk menghindari jaringan parut permanen.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya jerawat yaitu fluktuasi hormon, kelenjar minyak yang terlalu aktif, keturunan, faktor musim, konsumsi kafein, merokok, kehamilan, faktor stres, kurangnya perawatan untuk kulit sehingga kulit kotor atau tidak bersih dan kulit yang berminyak sehingga kotoran mudah untuk menempel.
penyebab terjadinya jerawat. Secara umum jerawat muncul karena adanya penyumbatan yang terjadi di dalam pori-pori.
Kondisi lain yang berpengaruh dalam kemunculan jerawat tersebut adalah ;
  • Kelenjar minyak yang terlalu aktif.
  • Menumpuknya kotoran/sel kulit yang telah mati.
  • Faktor keturunan/genetika.
  • Bakteri P. acne.
  • Siklus Hormonal yang tidak stabil.
  • Anabolic Steroid (sejenis obat yang meniru Hormon Seks)
  • Iritasi kulit yg mengakibatkan peradangan.
  • Lingkungan dengan kandungan Klorin yang tinggi
  • Pil KB.
  • Pola makan yang tidak sehat.
  • Banyak memakan  makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.
  • Tidak memelihara kesehatan badan.
  • Kosmetik.
  • Ras.
  • Lingkungan kerja.
  • Kejiwaan/psikis/stres.
  • Diet tidak sehat.
  • Faktor traumatik.
  • Cuaca/iklim.
Dan faktor penyebab lain yang mungkin terlewatkan.

Kenali dengan pasti apa penyebab jerawat anda, karena akan mudah menentukan jenis pengobatan yang akan dilakukan.
Silahkan anda baca juga artikel JERAWAT terkait berikut !
penyebab jerawat
4.      Dua Faktor Penyebab Penuaan Dini

Penuaan dini disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama faktor internal, seperti keturunan, kesehatan dan daya tahan, dan kejiwaan. Faktor internal merupakan proses alamiah yang tidak mungkin dihindari setiap manusia. Hal ini dapat juga dipicu oleh stres dan perubahan hormonal, dan faktor ini hanya dapat dikurangi efeknya, dengan cara perawatan wajah yang tepat, rutin dan lembut, mengurangi stres serta mencoba hidup santai.

Penyebab yang kedua adalah faktor eksternal yang meliputi :

a. Radikal bebas
Yaitu molekul ganas yang menggerogoti sel-sel tubuh termasuk jaringan kalogen. Sebagian ahli berpendapat bahwa radikal bebas terbentuk sebagai efek polusi lingkungan, paparan sinar matahari, pemakaian air yang tercampur bahan kimia, perubahan cuaca dan faktor lain yang mengganggu pertumbuhan normal kalogen.

Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, diet yang mengandung protein tinggi dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin seperti buah dan sayuran. Dengan gizi yang baik, struktur sel akan membaik hingga proses penuaan dini dapat diperlambat.

b. Sinar matahari
Untuk menghindari pengaruh buruk sinar matahari, hindari saat sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di titik kulminasi (antara pukul 10.00 – 15.00) dan selalu mengenakan tabir surya pada wajah dan bagian tubuh yang terbuka setiap ke luar ruangan.

c. Kelembaban udara
Kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil seperti di alam tropis ini, menjadi penyebab terjadinya penuaan dini, terutama jika kulit tidak dilindungi dengan baik.

Salah satu cara melindungi kelembaban kulit adalah dengan mengenakan pelembab yang dapat mempertahankan kadar air dalam kulit. Untuk melindungi kelembutan kulit, gunakan pelembab pada wajah dan body lotion yang sesuai dengan jenis kulit pada seluruh tubuh terutama yang tidak terlindungi oleh pakaian. Pelembab yang baik untuk melembabkan kulit kering dan kulit normal, pilih bahan pelembab yang mengandung humektan sebagai pengikat air yaitu asam alfa-hidroksi A-HA/Alpha-Hidroksi Acid).

Sinar matahari dapat menimbulkan masalah pada kulit, terutama pada mereka yang suka mandi matahari atau terkena terpaan langsung sinar matahari secara terus menerus yang mengakibatkan kulit keriput dan timbul penuaan lebih dini. Sinar matahari diduga kuat sebagai penyebab kanker kulit.

Bila terpaksa harus melakukan kegiatan di bawah terpaan sinar matahari, gunakan topi pelindung dan oleskan krim pelindung yang mengandung Sun Protection Factor (SPF) 15.
Proses penuaan tubuh diikuti dengan penurunan produksi sejumlah organ, terutama sel dan hormon. Pergantian sel-sel dan hormon yang membantu kemudaan menjadi terus melambat. Maka gaya hidup yang tidak sehat sangat berpotensi terjadinya penuaan dini.

Gaya hidup yang tidak sehat yang wajib dihindari, antara lain: merokok, meminum minuman beralkohol, menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang, banyak begadang yang takperlu.

Meskipun baru mulai pada usia 25, proses penuaan terjadi berbeda pada masing-masing individu. Yang perlu diperhatikan bila terjadi proses penuaan dini. Karena seiring dengan bergulirnya proses penuaan saat itupun terjadi melambatnya cara kerja organ-organ tubuh yang mengakibatkan penurun vitalitas.

Di dunia kecantikan penanganan proses penuaan diistilahkan dengan anti-ageing. Anti-ageing merupakan bentuk upaya mengaplikasikan kemajuan ilmu dan teknologi dunia kedokteran guna mendeteksi, mencegah, mengobati, dan mengembalikan disfungsi organ tubuh. Mekanismenya dengan menawarkan berbagai macam praktek, antara lain; botox, facelift atau laser, dan takketinggalan modulasi hormonal, yaitu suatu terapi yang merangsang kembali hormon-hormon pertumbuhan di dalam tubuh. Modulasi hormonal istilah asingnya, HGH.

Hal tersebut di atas bila penanganannya dilakukan secara instan. Proses instan berlangsung dengan cepat. hasilnya nampak signifikan. Namun perlu diingat—menurut ahli medis, cara rejuvenasi memang menggiurkan. Untuk itu, jangan mudah hanyut dengan hasil yang dijanjikan.

Secara alami, anti-ageing pun bisa dilakukan dengan cara menginjeksi sejumlah hormon, atau -bila mau- berpuasa dan berolahraga. Dengan melakukan olahraga, teruji dapat meningkatkan kadar hormon. Atau bisa pula dengan mengonsumsi suplemen anti penuaan, sayur dan buah, antioksidan, menghindari stress yang berlebihan, pola makan seimbang, minum air putih dua liter sehari, dan tidur yang cukup.

Bila semua hal tersebut di atas dilakukan dengan baik dan tertib, maka penanganan proses penuaan secara alami akan terrealisasi. Penanganan proses penuaan sebaiknya dilakukan atas dasar pemahaman demi
kesehatan sehingga tidak membahayakan kesehatan diri. Esensinya, keinginan awet muda adalah dambaan setiap manusia. Sehingga sangat manusiawi sekali.
5.      Manusia memiliki 3 juta kelenjar keringat. Kelenjar keringat dapat ditemukan di dermis, dekat permukaan luar kulit. Kebanyakan terdapat di telapak tangan dan kaki, dan tidak terdapat di bibir. Dengan aktivitas fisik yang berat dalam suhu hangat sampai panas, kelenjar akan mengeluarkan sekitar 2 liter keringat lebih banyak dari biasanya. Kulit memiliki 2 jenis kelenjar keringat: kelenjar keringat apokrin dan merokrin. Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa Latin: myo-, "otot"), sel epitel khusus yang terletak antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya. Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang sudah menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam tubuh. Di samping itu, kelenjar serumen, yang memproduksi kotoran telinga, dan kelenjar susu, sering dianggap sebagai modifikasi kelenjar keringat. Kedua kelenjar itu nampak sebagai susunan sel yang bundar dan mengelilingi lumen di tengah. Sel yang mengelilingi lumen adalah epitel kubus berlapis.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior
1. Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel
2. Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dan pengaruh hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal dapat dilihat pada Tabel.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar